Memperingati Hari Ulang Tahun ke - 30 Kelompok Mahasiswa Daim (COMODO) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) terasa sangat berbeda dan
istimewa dari tahun-tahun sebelumnya. Karena HUT kali ini dirangkai
dengan reuni akbar yang mengumpulkan hampir seluruh anggota Comodo Mapala FEB UPR dari angkatan pertama yang merupakan pendiri sampai anggota termuda sekarang.
dengan reuni akbar yang mengumpulkan hampir seluruh anggota Comodo Mapala FEB UPR dari angkatan pertama yang merupakan pendiri sampai anggota termuda sekarang.
Selama 30 tahun Comodo Mapala FEB UPR ini selalu menjadi pioner dalam
kegiatan penjelajahan dan ekspedisi. Menjadi yang pertama melakukan
ekspedisi pendakian Gunung Bukit Raya di kabupaten Katingan dan Gunung Bondang di kabupaten Murung
Raya. Kemudian Ekspedisi Kahayan / Susur Sungai dari hulu sungai Kahayan yang dimulai dari Kurun sampai Palangka Raya
menggunakan Jukung. Ekspedisi Susur Pantai mulai dari Muara Sungai
Kapuas sampai Muara Sungai Sebangau. Melakukan pemanjatan Bukit Telunjuk
di kabupaten Gunung Mas. Pengibaran Bendera Merah Putih raksasa saat 17 agustus
di Tebing Pemberontakan Tangkiling dan tebaru pengibaran merah putih di
Puncak Gunung Sebayan di kabupaten Lamandau pada 17 Agustus 2015.
Tak hanya itu pada berbagai event nasional pun pernah digelar Comodo Mapala FEB UPR sebagai penyelenggara dan mengikuti kegiatan. Diantaranya kejuaraan Panjat Tebing tingkat nasional di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Palangka Raya. Bakti Wisata Lintas Alam Susur Sungai yang diikuti oleh Mapala
se-Indonesia. Mengikuti kegiatan Sapu Gunung Se - Indonesia dan termasuk beberapa event regional yang dilaksanakan dan ikuti.
Comodo Mapala FEB UPR berdiri mulai tahun 1981 oleh 9 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya. Namun baru mendapatkan SK dari Dekan FE tanggal 25 April 1986. Selama
1982-1986 mereka tetap menunjukan aktivitas dan kegiatanya sebagai
sebuah organisasi yang bergerak di kepecinta-alaman dan pelestarian lingkungan serta kegiatan kampus lainnya. “Kami awalnya ada 9 orang. Kami tak menyangka sekarang Comodo bisa
sebesar ini. Awalnya kami adalah mahasiswa yang suka kegiatan di alam
bebas,” ujar Toni Jhon Siano Toeweh salah seorang pendiri Comodo Mapala FEB UPR.
M Soejai salah seorang pendiri menceritakan kalau nama Comodo diambil
dari nama binatang komodo. Nama itu yang dipakai kelompok mereka saat
kegiatan kemah bakti. Dan akhirnya dipilih menjadi nama organisasi
Mapala dengan mengubah huruf K menjadi C. “Saya bangga dengan comodo
sekarang,” kata Soejai yang kini menjabat Kepala BNN Kota Palangka Raya.
Di akhir acara pertemuan yang diberi nama Hasupa Hasundau itu ada sejumlah harapan yang disampaikan para senior kepada pengurus Comodo saat ini. “Kami berharap kiprahnya bisa lebih banyak untuk masyarakat, misalnya terkait dengan penanggulangan bencana,” ujar Jimmy yang pernah menjabat Kepala Badan Penanggunglangan Bencana Pulang Pisau.
“Kami juga berharap tiga atau lima tahun sekali ada event nasional yang digelar oleh Comodo,” ujar Herry BSM yang merupakan salah seorang pendiri Mapala Comodo. “Saya bangga melihat adik-adik sekarang,” uja Fajar menambahkan.
Di akhir acara pertemuan yang diberi nama Hasupa Hasundau itu ada sejumlah harapan yang disampaikan para senior kepada pengurus Comodo saat ini. “Kami berharap kiprahnya bisa lebih banyak untuk masyarakat, misalnya terkait dengan penanggulangan bencana,” ujar Jimmy yang pernah menjabat Kepala Badan Penanggunglangan Bencana Pulang Pisau.
“Kami juga berharap tiga atau lima tahun sekali ada event nasional yang digelar oleh Comodo,” ujar Herry BSM yang merupakan salah seorang pendiri Mapala Comodo. “Saya bangga melihat adik-adik sekarang,” uja Fajar menambahkan.
No comments:
Write comments